Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil
Berbagai Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil_Seorang ibu hamil tidak hanya memberi asupan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk janin yang dikandungnya. Otomatis, kebutuhan gizi mengalami peningkatan yang apabila tidak disadari akan menyebabkan ibu hamil mengalami kekurangan gizi. Pola makan tidak tepat yang dilakukan ibu hamil dapat mengakibatkan terjadinya gangguan gizi seperti anemia, gangguan pertumbuhan pada janin serta pertambahan berat badan yang kurang pada ibu.
Anemia, atau rendahnya kadar hemoglobin (Hb) menjadi salah satu gangguan yang perlu diwaspadai. Risiko seperti kematian janin, cacat bawaan, berat bayi yang lahir rendah, cadangan zat besi yang dimiliki berkurang pada anak bisa saja terjadi bila ibu mengalami anemia selama kehamilan.
Anemia pada ibu hamil dapat terjadi ketika minimnya asupan makanan yang akan digunakan untuk pembentukan sel darah merah pada janin. Kondisi seperti ini membuat tubuh sang ibu “mengalah” demi mencukupi kebutuhan janin yang dikandung. Dalam prosesnya, zat besi dan asam folat sangat dibutuhkan ibu untuk membantu proses pembentukan sel darah merah janin.
Makanan penambah zat besi
Sampai saat melahirkan, ibu hamil membutuhkan zat besi sekitar 40 mg per hari atau dua kali lipat kebutuhan pada kondisi tidak hamil. Beberapa bahan makanan yang memiliki banyak kandungan zat besi dan aman dikonsumsi ibu hamil antara lain:
Makanan penambah asam folat
Asam folat, selain berfungsi sebagai penambah darah, juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya kecacatan lahir pada si bayi atau lahir prematur, serta membantu pembentukan tulang belakang dan otak janin. Banyaknya asam folat yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil adalah 400 mg per hari.
Beberapa bahan makanan yang memiliki banyak kandungan asam folat dan aman dikonsumsi ibu hamil, antara lain:
Demikian tentang Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil. Semoga bermanfaat.
Sumber https://www.websitependidikan.com/
Anemia, atau rendahnya kadar hemoglobin (Hb) menjadi salah satu gangguan yang perlu diwaspadai. Risiko seperti kematian janin, cacat bawaan, berat bayi yang lahir rendah, cadangan zat besi yang dimiliki berkurang pada anak bisa saja terjadi bila ibu mengalami anemia selama kehamilan.
Anemia pada ibu hamil dapat terjadi ketika minimnya asupan makanan yang akan digunakan untuk pembentukan sel darah merah pada janin. Kondisi seperti ini membuat tubuh sang ibu “mengalah” demi mencukupi kebutuhan janin yang dikandung. Dalam prosesnya, zat besi dan asam folat sangat dibutuhkan ibu untuk membantu proses pembentukan sel darah merah janin.
Makanan penambah zat besi
Sampai saat melahirkan, ibu hamil membutuhkan zat besi sekitar 40 mg per hari atau dua kali lipat kebutuhan pada kondisi tidak hamil. Beberapa bahan makanan yang memiliki banyak kandungan zat besi dan aman dikonsumsi ibu hamil antara lain:
- Sayuran berdaun hijau, seperti bayam (mengandung 6,4 mg zat besi), daun singkong, kangkung, sawi, brokoli, kol, dan sebagainya.
- Kacang-kacangan, seperti kacang kedelai (mengandung 8,8 mg zat besi setiap 100 gram), beras (mengandung 8 mg zat besi), dan kacang tanah (mengandung 8,3 mg zat besi).
- Kuning telur, hati, ampela, dll.
- Daging merah seperti daging sapi (mengandung 28,3 mg zat besi).
- Kepiting, ikan, udang
- Buah anggur, jeruk, apel, dan semangka.
Makanan penambah asam folat
Asam folat, selain berfungsi sebagai penambah darah, juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya kecacatan lahir pada si bayi atau lahir prematur, serta membantu pembentukan tulang belakang dan otak janin. Banyaknya asam folat yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil adalah 400 mg per hari.
Beberapa bahan makanan yang memiliki banyak kandungan asam folat dan aman dikonsumsi ibu hamil, antara lain:
- Hati ayam (578 mg), kuning telur (146) mg)
- Sayuran seperti bayam (194 mg), sawi hijau (177 mg), asparagus (135 mg), brokoli (63 mg), kubis (43 mg), seledri (36 mg), kentang (28 mg)
- Kacang lentil (181 mg), kacang tanah (120 mg), kacang polong (63 mg).
- Buah-buahan seperti pepaya (38 mg), jeruk (30 mg), stroberi (24 mg), melon (21 mg), pisang (20 mg), alpukat (20 mg).
Produk hewani seperti daging dan telur harus dicuci dan dimasak hingga matang. Sayuran baik itu daun-daunan maupun umbi jangan dimakan mentah-mentah. Setelah dicuci bersih, sayuran dimasak dengan cara dikukus maupun direbus dengan sedikit air dan dalam waktu yang singkat. Buah-buahan harus dicuci menggunakan sabun khusus dan air mengalir sebelum mengupas dan mengonsumsinya.Hal ini dilakukan untuk membunuh kuman secara total sehingga makanan benar benar aman bebas dari kontaminasi bakteri maupun mikro-organisme lain yang membahayakan ibu dan janin.
Demikian tentang Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil. Semoga bermanfaat.
Sumber https://www.websitependidikan.com/
0 Response to "Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil"
Post a Comment